GARIS LANJUTAN
Tabel perhitungan inkrementasi
untuk masing-masing sumbu:
__
Garis Sumbu X Sumbu
Y _
Horizontal Gerak
(x=x+1) Konstan
Vertikal Konstan Gerak
(y=y+1)
Diagonal Gerak (x=x+1) Gerak
(y=y+1)
Bebas Gerak (x=x+n) Gerak
(y=y+n)
=============================================================
N dan m adalah Inkrementasi.
Algoritama Garis Horizontal
1 1.
Menentukan
titik awal dan titik akhir.
2 2.
Periksa
sumbu koordinat jika titik awal < titik akhir
Lakukan Inkrementasi sumbu x dari titik awal sampai titik akhir jika
tidak lakukan dikrementasi subu y.
3 3.
Tampilkan
garis menggunakan parameter koordinat.
Algoritma Garis Vertikal
1 1.
Menentukan titi
awal (P1) dan titik akhir (P2).
2 2.
Periksa
sumbu koordinat, Jika P1 < P2.
Lakukan Inkrementasi sumbu y dari P1 sampai P2.
3 3.
Tampilkan
Garis.
Algoritma Garis Diagonal
1 1.
Menentukan
titik awal (P1) dan titik akhir (P2).
2 2.
Periksa
sumbu koordinat
Jika P2 < P1, maka lakukan Increment sumbu x dan sumbu y dari P1
sampai P2.
Jika tidak lakukan Decrement sumbu x dan sumbu y dari P1 sampai P2.
3 3.
Tampilkan
garis.
Garis Bebas
Ø Garis yang membentang antara 2 titik P1 dan P2 selalu
membentuk sudut yang besarnya bervariasi.
Ø Sudut terbentuk menentukan kemiringan suatu garis
disebut gradient / slop atau disimbolkan dengan parameter m.
Jika titik – titik yang membentuk garis adalah : (x1,y1) dan (x2,y2), Maka…m=Δy ÷ Δx
Jika titik – titik yang membentuk garis adalah : (x1,y1) dan (x2,y2), Maka…m=Δy ÷ Δx
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar